Rahim Pengganti

Bab 199 "Waktu Yang Ditunggu"



Bab 199 "Waktu Yang Ditunggu"

0Bab 199 "Waktu Yang Ditunggu"     
0

Tidak banyak hal yang dilakukan oleh kedua orang itu, hanya diam di dalam kamar. Hari ini Dira pulang lebih awal, semua terjadi karena tadi pagi Andra sedikit tidak enak badan. Sebagai seorang istri Dira memiliki kepentingan untuk merawat suami nya tersebut.     

Malam ini diri nya, sudah membuatkan bubur untuk Andra dan sekarang Andra sedang istirahat. Sesekali Dira melirik ke arah suami nya yang masih setia dengan selimut yang ada di tubuh nya.     

"Kamu mau apa?" tanya Dira. Wanita itu seketika langsung bergerak ketika melihat sang suami beranjak dari tempat tidur nya, Andra menoleh ke arah istri nya tersebut. "Mau ke toilet," jawab Andra. Dira langsung menganggukkan kepala nya, tak lama Andra sudah selesai dari dalam kamar mandi.     

"Kamu tidur aja, aku udah nggak apa apa." Ucapan itu sengaja Andra ucapkan supaya Dira bisa beristirahat apa lagi, jam sudah sangat larut. Pria itu juga mengkhawatirkan sang istri yang sejak tadi sudah merawat diri nya dengan penuh semangat.     

Tidak ada bantahan sedikit pun, Dira langsung saja menuruti apa yang di ucapkan oleh Andra. gadis itu mulai mengambil posisi untuk terlelap sedangkan Andra ikut menarik selimut nya. Hingga pukul 02.00 dini hari Dira terbangun dari tidur nya, ketika merasakan sesuatu hal yang berbeda dari suami nya yang ada di sebelah, Dira membuka mata nya dan melihat Andra sudah menggigil dengan begitu parah.     

"Kamu kenapa?" tanya Dira dengan begitu panik yang di rasakan. Namun, Andra tidak menjawab sedikit pun pertanyaan yang dilontarkan oleh Dira. Pria itu masih menutup mata nya dan hal itu membuat Dira begitu bingung dengan keadaan yang terjadi. "Dingin!!" Hanya rintihan tersebut yang terdengar dengan sangat jelas saat ini, Dira beranjak dari tempat tidur nya, dan keluar dari dalam kamar mencoba membuatkan air hangat untuk suami nya.     

"Kamu minum dulu," ucap Dira. Dengan sangat susah payah, Dira melakukan hal tersebut, "Gimana kamu masih kedinginan?" tanya Dira. Andra hanya menjawab dengan sebuah anggukkan kepala. Pria itu benar benar sangat malas untuk bergerak sedikit pun. sudah banyak upaya yang dilakukan oleh Dira kepada suami nya itu, hingga diri nya membuka internet supaya membuat panas Andra turun.     

"Apa aku lakukan saja ya?" gumam nya, Dira bingung harus berbuat seperti apa, hingga sebuah ide konyol muncul di kepala Dira, dan tanpa berpikir panjang Dira mulai membuka baju bagian atas Andra.     

Pria itu yang masih sadar dengan apa yang terjadi hanya bisa pasrah dengan perlakuan istri nya saat ini, karena Andra tidak memiliki kemampuan untuk membantah kepala nya begitu sakit sekarang.     

Bukan hanya Andra yang di buka baju bagian atas nya, melainkan Dira juga sama hanya menyisakan bra hitam yang begitu pas di lihat, ini merupakan hal pertama yang dilakukan oleh Dira. Wanita itu tidak peduli dengan penilaian orang lain yang jelas saat ini, diri nya hanya ingin Andra baik baik saja.     

"Sorry banget. Aku lakukan ini, supaya panas kamu turun," ucap Dira. Lalu membawa kepala Andra kedalam pelukan nya. Sentuhan demi sentuhan di lakukan oleh Dira supaya membuat panas di dalam tubuh suami nya itu, segera turun hal seperti ini membuat Andra terkejut namun, untuk pertama kali nya mereka bisa sedekat ini dan jangan salahkan Andra. Jika hal seperti ini, membuat diri nya khilaf.     

***     

Kedua bibir itu sudah saling menyatu, jangan salahkan Andra, diri nya adalah pria dewasa yang pasti akan tergoda dengan apa yang ada di depan nya saat ini, apa lagi dua bukit kembar yang begitu mempesona membuat Andra tidak mampu menutupi rasa ingin tahu nya.     

Saat ini Dira hanya bisa pasrah dengan dekapan sang suami yang sudah berada di atas nya, Andra mengecup setiap inci bibir seksi dari istri nya itu, sudah cukup tiga bulan ini diri nya menahan gejolak di dalam dada nya dan akhir nya berkah sakit membawa Andra bisa menikmati nirwana.     

Kedua tangan Andra tidak tinggal diam, pria itu sudah melepaskan dua kaitan penyangga bukit kembar yang begitu indah tersebut. Bukit yang memiliki ciri khas yang membuat Andra sulit melupakan nya.     

Mata mereka berdua saling bertemu, terlihat dengan sangat jelas kilatan nafsu yang begitu dalam di sana, "Aku tidak akan berhenti, jadi sekali lagi aku bertanya. Apakah ini mau di lanjutkan atau tidak?" tanya Andra.     

Dira hanya diam, sambil menggigit bibir bawah nya dan hal itu membuat Andra langsung kembali melancarkan aksi nya.     

"Ahh," desah Dira. Suara merdu itu keluar dari mulut Dira dan hal itu benar benar membuat Andra semakin bersemangat dalam kegiatan nya.     

Kedua nya saling memberikan sentuhan demi sentuhan yang begitu nikmat dan bahkan Dira sudah mencapai puncak nya berulang kali karena ulah sang suami yang tidak henti henti nya membuat kepala Dira pusing.     

Tubuh lemah itu sedang naik turun tidak ada henti nya berada di atas tubuh Dira, kedua manusia yang sudah halal itu saling memberikan kehangatan satu dengan lain nya, dan hal itu membuat Dira begitu kewalahan melayani sang suami.     

"Kamu begitu nikmat sayang," ucap Andra di sela sela kegiatan mereka.     

Dan setelah beberapa kali, Dira pelepasan akhir nya dengan begitu kuat Andra menumpahkan cairan cinta nya tepat di rahim sang istri dengan begitu banyak.     

Napas kedua nya masih naik turun satu dengan lain nya, Andra mengecup dahi istri nya dengan begitu lama memberikan kesan luar biasa.     

"Terima kasih sudah menjaga nya untuk aku," ucap Andra. Dira yang sudah lelah dengan apa yang terjadi hanya tersenyum singkat dan kedua nya lalu tidur saling berpelukan.     

***     

Hubungan Andra dan Dira jangan mengira akan menjadi baik setelah kejadian malam itu, nyata nya mereka masih seperti dua orang asing yang dipaksa untuk saling memahami satu dengan lain nya.     

Dira hanya melakukan semua nya, tugas tugas nya kepada sang suami. Bahkan pergulatan malam itu menjadi hal baru yang kedua nya lakukan. Namun, belum ada cinta di antara mereka.     

"Hari ini aku ada kegiatan penting," ucap Andra. Dira yang sedang memakan makanan nya, hanya membalas dengan anggukkan kepala. "Iya," jawab singkat Dira. Wanita itu tidak tahu harus merespon seperti apa, dan akhir nya dia hanya menjawab dengan kata 'iya' saja tidak lebih dan tidak kurang.     

Kedua nya lalu berangkat dengan menggunakan mobil mereka masing masing tidak ada pembicaraan lebih lanjut di antara kedua pasangan suami istri tersebut. Hari ini juga Dira seharusnya mengajak antara untuk pergi ke salah satu tempat acara yang begitu mewah. Namun, karena suami nya saat ini sudah memiliki acara lain membuat Dira tidak jadi mengajak Andra.     

Selama di perjalanan Dira hanya diam dan fokus dengan mobil yang diri nya kendarai saat ini tidak ada ada hal yang yang dilakukan oleh Dira lebih lanjut. Setelah menempuh hampir setengah jam Dira lalu memarkirkan mobil nya di parkiran kampus seperti biasa.     

Hari ini Dira cukup padat dengan beberapa jam mengajar dan juga ada rapat penting yang harus diri nya hadiri bersama dewan direksi kampus. Pertemuan Dira dengan pria tersebut membuat diri nya berusaha memendam perasaan kesal dan juga amarah nya. Erick sudah diberikan sanksi terhadap apa yang sudah dilakukan oleh pria tersebut.     

Setelah selesai mengajar Dira lalu pergi menuju ke ruangan rapat, di dalam ruangan tersebut sudah begitu banyak orang yang sedang menunggu untuk jalan nya rapat. Dira lalu duduk di dekat salah satu teman yang juga akrab dengan diri nya, "Muka kamu kenapa kok pucet gitu?" tanya Yulia. Dira lalu mengambil kaca yang ada di dalam tas nya dan mulai memperhatikan raut wajah yang diucapkan oleh Yulia. Benar saja saat ini wajah Dira begitu pucat, "Banyak hal yang terjadi hari ini, dan aku seperti nya kelelahan," balas Dira.     

"Lain kali perhatian juga kesehatan kamu. Jangan terlalu di forsir," balas Yulia.     

Kedua wanita tersebut Lalu memperhatikan direktur utama di kampus memberikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh dosen untuk menghadapi tahun ajaran baru. Tidak banyak hal yang dilakukan oleh Dira ketika mengikuti rapat, Dira hanya fokus dengan beberapa hal selebi hnya wanita itu sibuk melirik ponsel yang sejak tadi diri nya pegang.     

Dira ingin menghubungi sang suami mengenai kepergian diri nya nanti malam ke acara tersebut sekaligus iseng ingin mengajak Andra namun hal tersebut segera diurungkan oleh Dira diri nya yakin saat ini sang suami sedang sangat sibuk sehingga tidak bisa pergi bersama dengan diri nya. Apalagi Andra sudah berpesan bahwa diri nya akan pergi untuk menghadiri suatu acara.     

Setelah selesai dari agenda rapat tersebut Dira lalu segera pergi dari ruangan tersebut dan masuk ke dalam ruangan nya. Kepala Dira tiba tiba sangat pusing dan hal itu membuat Dira merebahkan dirinya sejenak di atas tempat tidur yang ada di dalam ruangan tersebut.     

Saat Dira akan memejamkan mata nya tiba tiba sebuah telepon masuk ke dalam ponsel nya dan segera saja Dira mengangkat ponsel. Tidak membutuhkan banyak waktu panggilan tersebut akhirnya berakhir panggilan itu berasal dari Ayu salah satu teman Dira saat SMA dahulu wanita itu mengatakan untuk kira tidak akan lupa untuk pergi ke acara nanti malam.     

Karena bukan hanya pertemuan penting saja melainkan sekaligus reunian Akbar angkatan Dira saat SMA dahulu dan hal itu baru diketahui Dira ketika Ayu menelpon nya tadi.     

Wanita itu lalu melanjutkan tidur nya sungguh saat ini kepala Dila benar benar tidak bisa diajak berkompromi. Dira lalu mulai memejamkan mata nya dan tidur di tempat tersebut.     

***     

Malam harinya dengan gaun berwarna hitam yang sedikit terbuka di bagian belakang membuat Dira begitu terlihat sangat cantik, Mira dan Ayu bersama dengan pasangan mereka masing masing menjemput Dira di rumah nya.     

"Kamu emang the best Ra," ucap Ayu.     

Ketiga wanita tersebut duduk di kursi bagian tengah mereka bertiga sangat heboh sampai suami mereka yang saat ini ada di depan hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku istri mereka.     

"Ra … kamu jangan ketularan ya, biarkan kamu yang masih waras di Genk ini," ucap Bagas.     

Dira hanya tersenyum dan sesekali tertawa mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Bagas. Mira dan Bagas akhirnya menikah sedangkan Ayu menikah dengan Kafa. Tidak ada yang tahu mengenai hal tersebut bahwa jodoh mau sejauh apapun dikejar jika yang dekat adalah jodohmu maka hal tersebut akan sulit digapai. Dira sangat mengerti bagaimana perjalanan cinta antara Mira dan Bagas yang begitu berliku, bahkan jika dijadikan sebuah novel kisah mereka akan berlanjut beberapa season karena begitu panjangnya.     

Tapi dibalik itu semua ada hikmah yang bisa dipetik oleh keduanya sejauh mata memandang yang terdekat lah yang akan didapatkan Bagas selalu mengatakan hal tersebut berulang kali hingga Dira tidak tahu harus berkata apa untuk merespon perkataan dari sahabatnya tersebut.     

Bukan hanya perjalanan cinta Mira dan juga Bagas aja yang memiliki liku yang begitu panjang, kisah Aris dan Diandra juga sama. Bagan Diandra harus pergi ke luar negeri untuk menghindari Aris. Namun, nyatanya hal tersebut tidak bisa karena sejauh apapun Diandra pergi maka pria itu akan selalu ada di dekat nya.     

"Suami datar kamu kenapa nggak ikut?" tanya Ayu.     

"Lagi sibuk kata nya tadi, jadi nggak bisa ikut," balas Dira.     

"Sibuk mulu perasaan. Kesal gue," gerutu Ayu.     

Entah apa yang membuat Ayu begitu kesal dengan Andra sehingga apapun yang dilakukan oleh pria tersebut selalu salah dimata Ayu. Meskipun seperti itu Dira tidak pernah tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya Dira tahu Ayu seperti ini karena ada hal yang mendasari.     

"Nama nya sibuk Yu, mau gimana lagi," balas Mira.     

"Sibuk boleh, suami kita juga sibuk. Tapi masih ada waktu buat kita, aku cuman nggak mau Dira sedih aja seriusan. Ra … kalau ada apa pun, bilang dengan kita ya," ucap Ayu.     

Begitulah Ayu dirinya selalu mengkhawatirkan Dira hal ini membuat Dira begitu terharu dengan sahabat nya tersebut ketiga wanita itu lalu berpelukan satu dengan yang lainnya. Persahabatan yang sudah terjalin benar benar membuat mereka sadar bahwa tidak harus memiliki banyak sahabat untuk bisa bahagia sedikit saja sudah bisa membuat hati damai.     

***     

Ketiganya segera masuk ke dalam drum tersebut hal pertama yang dilihat oleh Dira begitu mewah bagaimana tidak tempat ini sangat indah dan juga banyak orang orang yang begitu terkenal datang ke tempat tersebut.     

"Sayang aku ke sana sama Kafa ya," ucap Bagas. Mira lalu menganggukkan kepala nya, sedangkan mereka bertiga lalu mencari tempat untuk duduk bersama. "Ini mah indah banget serius," ucap Ayu.     

"Ya gimana nggak bagus, yang jadi sponsor besar nya si Anita noh. Teman satu angkatan nya mendiang Gaby. Kata nya sih dia arti terkenal di luar, cuman gue nggak tahu terkenal seperti apa," ucap Mira.     

Ayu dan Mira mulai berjulid ria, seperti biasa yang mereka lakukan. Dan hal itu membuat Dira hanya bisa geleng geleng kepala dengan tingkah laku dari sahabat nya tersebut.     

Hingga tak lama pandangan mata Dira tidak sengaja menatap seorang pria yang bentuk tubuh nya tidak asing bagi Dira yang saat ini sedang menggandeng seorang wanita di depan sana. Dira terdiam memperhatikan orang tersebut, hingga pandangan tersebut membuat kedua orang sahabat Dira bingung.     

"Ada apa Ra? Kamu kok diam aja?" tanya Ayu.     

"Iya kamu kenapa?"     

Namun, Dira tetap diam tidak ada sedikitpun Dira mengeluarkan sepatah kata dan hal itu membuat kedua nya saling berpandangan satu dengan lain nya hingga mata Ayu tidak sengaja menangkap bayangan yang di lihat oleh Dira.     

"Sialan itu bukan nya laki nya Dira?"     

Mira lalu ikut memandang ke arah tersebut, dan benar saja itu adalah Andra Ayu yang bar bar ingin segera mendekati Andra namun, di larang oleh Dira.     

"Jangan," ucap Dira.     

"Ra. Laki kamu bilang, ada kerjaan tapi apa ini dia pergi sama cewek lain. Jiwa kesal aku meronta tinta Ra, aku nggak bisa menerima hal ini," ucap Ayu.     

"Kan dia bilang ada kerjaan, dan Minggu aja kerjaan nya itu ini, udah nggak usah di tanggapi mending kita nikmat hari ini," balas Dira.     

Dira tidak mau membuat kekacauan yang terjadi, sehingga diri nya berusaha untuk bersikap seperti ini tenang namun, di dalam hati nya sedang tidak baik baik saja. Bohong jika Dira tidak terluka, istri mana yang tidak kecewa dengan apa yang terjadi namun, balik lagi Dira bukan tipe orang yang dengan mudah mengemis hal tersebut.     

Kegiatan tersebut berjalan dengan begitu lancar, kedua teman Dira benar benar sudah tidak mau melihat Andra lagi hingga tanpa sengaja pandangan mata Andra menatap ke arah Dira.     

Andra terkejut dengan kedatangan sang istri di pesta tersebut, dan hal itu membuat Andra yang awal nya sangat nyaman mengandeng wanita seksi di sana seketika langsung melepaskan tangan nya.     

"Noh lihat, udah lihat istri nya baru di lepas. Dari tadi nyosor Mulu," ucap Ayu dengan kesal.     

Kafa hanya bisa geleng geleng kepala melihat sikap sang istri yang luar biasa. "Udah dong sayang," ucap Kafa.     

"Apaan yang udah, sahabat aku di sakit dan kamu bisa bilang udah. Emang nggak ada otak kalian," ucap Ayu kesal. Kafa akhir nya mengalah, saat seperti ini tidak akan benar bicara dengan Ayu. Wanita itu akan selalu menganggap apapun itu salah, bahkan Dira yang mencoba untuk meredam Ayu saja kena marah, karena di kira Ayu Dira terlalu lemah.     

Acara demi acara mulai selesai Dira pun lalu mengajak kedua sahabatnya untuk pulang hingga ketika sedang menunggu di depan toilet Andra datang menghampiri sang istri.     

"Kamu ke sini dengan siapa? Kenapa bisa?" tanya Andra.     

Dira menatap ke arah suami nya itu, dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Tatapan kebencian, kemarahan, namun, ada kecintaan juga di sana dan hal itu membuat Dira tidak suka dengan sikap yang terjadi.     

"Permisi saya duluan," ucap Dira.     

Namun, Andra tidak tinggal diam. Pria itu mencengkal tangan Dira dan membuat Dira harus menoleh ke arah belakang.     

"Ada apa?" tanya Dira.     

"Semua bisa di jelaskan, pulang bersama dengan saya," ucap Andra. Malas berdebat akhir nya Dira mengikuti kemana Andra mengajak diri nya pergi, saat sudah sampai di depan mobil seseorang memanggil Andra dan membuat pria itu mendekat ke arah orang tersebut.     

Dira hanya mampu terdiam, wanita itu sangat malas dengan kondisi seperti saat ini, sekitar hampir lima belas menit Dira lalu masuk ke dalam mobil. Tidak banyak hal yang dilakukan oleh kedua nya, sesekali Andra melirik ke arah istri nya yang hanya diam tanpa ada niat sedikitpun untuk bertanya.     

"Mau cari makan dulu?" tanya Andra.     

"Pulang aja," jawab singkat Dira. Dan hal itu membuat Andra hanya menarik napasnya panjang, sungguh sudah sejak awal Andra menyesal pergi ke tempat tersebut. Namun, karena tidak enak dengan orang orang di sekitar sehingga Andra harus pergi dan berakhir dengan bertemu sang istri. "Nanti di rumah aku bisa jelaskan semua nya," ucap Andra. Dira lalu menoleh ke arah sang suami, dan tersenyum meskipun pencahayaan sangat kurang namun, masih bisa di lihat oleh Andra. "Nggak perlu, aku udah sangat lelah," balas Dira.     

***     

Apa yang dilakukan oleh Dira benar benar diluar nalar oleh Andra wanita itu sudah berbaring di atas tempat tidur setelah selesai membersihkan dirinya di dalam kamar mandi dan hal tersebut membuat Andra terdiam di tempat nya sungguh diri nya saat ini sedang ingin menjelaskan apa yang terjadi sebelum nya. Tapi ternyata dia lebih memilih untuk tidur dibandingkan mendengar penjelasan yang akan dilontarkan oleh Andra.     

Dengan menarik nafas yang begitu panjang antara lalu masuk ke dalam kamar mandi pria itu tidak membutuhkan begitu banyak waktu di dalam kamar mandi lalu setelah itu antara lalu pergi menuju balkon dengan sebatang rokok di tangannya.     

Andra lebih suka melihat Dira yang mengomel dan berbicara panjang lebar daripada melihat sikap Dira seperti saat ini sungguh hal seperti ini benar benar membuat perasaan Andra tidak tenang. Kepulan asap rokok begitu terlihat pekat dan dirasa sangat yakin jika Andra bersikap seperti ini dirinya sedang stress.     

Setelah menghabiskan sekitar tiga batang rokok antara lalu masuk kedalam kamar nya dan kembali membaringkan tubuh nya ke atas tempat tidur lalu memeluk sang istri dengan begitu erat.     

Pagi hari nya Dira kaget dengan diri nya yang berada di dalam pelukan sang suami namun, meskipun seperti itu Dira tetap berusaha menutupi ketekejutan diri nya. Wanita itu, lalu segera pergi dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi.     

Dira bukan tipe orang yang suka menghabiskan banyak waktu di dalam kamar mandi, wanita itu tidak suka hal yang seperti itu, jikapun lama itu karena Dira sedang menonton ataupun lainnya.     

Saat keluar dari dalam kamar mandi, Andra sudah bangun dan menatap ke arah Dira dengan tatapan penuh senyum dan hal itu membuat Dira malas melihat nya.     

"Morning," ucap Andra.     

Dira hanya membalas dengan sebuah anggukan kepala saja, tidak ada hal lain yang dilakukan oleh wanita itu, selain mulai memasangkan semua hal rutin pada wajah nya.     

"Hari ini kamu ke kampus?" tanya Andra.     

"Nggak aku libur."     

"Kita jalan jalan gimana?" tawar Andra.     

"Nggak aku mau di rumah saja."     

Andra berusaha untuk mengajak istri nya itu pergi namun, tetap saja Dira pada keinginan diri nya yang ingin berada di rumah saja dan akhir nya Andra mengalah. Pria itu juga mulai menceritakan semua nya yang terjadi, meskipun Andra tahu jika sang istri tidak berniat untuk berbicara dengan diri nya.     

###     

Selamat membaca dan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.